Pondok Pesantren di Lebak Terbakar, Lima Asrama Santri Ludes Dilalap Api

Harianterbit.id Lebak – Sebuah musibah kebakaran hebat melanda Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Mubarokah yang diasuh oleh Kyai Ajiji di Kampung Tenjo Laut, Kelurahan Cijoropasir, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, pada Selasa malam, 04 November 2025.

Insiden tragis terjadi sekitar pukul 18:20 WIB ini dengan cepat menghanguskan dan meratakan lima ruangan bangunan asrama santri yang seluruhnya merupakan bangunan semi permanen (rata dengan tanah-red) dan mayoritas terbuat dari material yang mudah terbakar.

Penyebab dan Dampak Kerugian

Menurut keterangan saksi mata di lokasi kejadian, sumber api diduga kuat berasal dari kebocoran arus listrik (korsleting) di salah satu bagian asrama. Kobaran api yang membesar dengan cepat tidak dapat dikendalikan sebelum akhirnya menghanguskan seluruh asrama tersebut.

“Dugaan awal mengarah pada korsleting listrik. Kerugian material akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai angka yang cukup fantastis, hampir menembus Rp 200 juta,” ungkap salah satu saksi mata.

Tidak Ada Korban Jiwa

Meskipun kerugian material sangat besar, berkat kesigapan dan pertolongan cepat dari warga serta pengurus pondok, dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam insiden nahas ini. Seluruh santri dan penghuni pondok berhasil dievakuasi dengan aman ke lokasi yang lebih kondusif.

Respons Cepat Tim Pemadam

Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lebak merespons laporan kejadian dengan sangat cepat. Sebanyak dua unit mobil Damkar langsung dikerahkan ke lokasi untuk berjibaku memadamkan api.

Setelah berjuang beberapa saat, petugas berhasil menguasai dan memadamkan kobaran api, sekaligus mencegahnya merembet ke bangunan lain di kompleks pesantren maupun rumah warga sekitar yang padat penduduk.

Pernyataan Pimpinan Pesantren

Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mubarokah, Kyai Ajiji, menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa. Pihak pesantren saat ini sedang melakukan pendataan dan koordinasi lebih lanjut terkait penanganan pasca-kebakaran.

Fokus utama adalah upaya pemulihan kegiatan belajar mengajar dan mencari solusi tempat tinggal sementara bagi para santri yang asramanya ludes terbakar.