GERAK 08 Revitriyoso Husodo Apresiasi Prof. Dasco Sebagai Tokoh Pemersatu Bangsa
- account_circle Redaksi
- calendar_month Selasa, 24 Jun 2025

Foto Sufmi Dasco Ahmad .
Harianterbit.id Jakarta — Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif (GERAK 08), Revitriyoso Husodo, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Wakil Ketua DPR RI, Prof. Sufmi Dasco Ahmad, yang dinilainya telah berperan besar sebagai pemersatu bangsa. Peran krusial Dasco terlihat jelas dalam penyelesaian konflik sengketa empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara yang sempat memanaskan tensi politik nasional.
“Prof. Dasco adalah sosok jembatan antara legislatif dan eksekutif, mampu diterima semua kalangan, semua partai. Ini yang membuat komunikasi politik berjalan dengan baik, cepat, dan efektif. Tanpa kehadiran beliau, mungkin proses penyelesaian konflik empat pulau tidak akan secepat itu,” ujar Revitriyoso, Selasa (24/6/2025).
Krisis yang sempat mengancam stabilitas keamanan nasional itu bermula dari keputusan Mendagri Tito Karnavian yang secara administratif mengalihkan status empat pulau, Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek dari Aceh ke Sumatera Utara. Keputusan tersebut memicu gelombang protes besar-besaran di Aceh, bahkan memunculkan kembali trauma lama terkait konflik masa lalu.
Melihat eskalasi yang semakin mengkhawatirkan, Presiden Prabowo Subianto turun tangan langsung memimpin rapat tertutup, meski kala itu berada di luar negeri. Keputusan berani diambil: Keempat pulau dikembalikan ke Aceh sesuai dokumen historis Keputusan Mendagri Nomor 111 Tahun 1992.
Namun, publik mungkin belum banyak mengetahui, di balik langkah Presiden tersebut, ada peran penting seorang Sufmi Dasco Ahmad yang bekerja secara senyap. Dialah yang menjembatani komunikasi antara DPR, Pemerintah Pusat, dan para kepala daerah terkait.
“Prof. Dasco bukan hanya berperan sebagai wakil rakyat, tapi juga sebagai juru damai bangsa. Beliau bukan tipikal politisi yang mencari panggung. Justru di saat kritis, beliau hadir untuk menjadi penengah, mendengar semua pihak, lalu menjahit solusi bersama Presiden,” lanjut Revitriyoso.
Menurutnya, peran Prof. Dasco ini menjadi bukti nyata bahwa soft diplomacy lebih efektif dalam menyelesaikan masalah besar. Di saat banyak tokoh berlomba tampil di media, Prof. Dasco memilih bekerja di belakang layar, memastikan kepentingan rakyat tetap menjadi prioritas utama.
“Bangsa ini butuh lebih banyak sosok seperti Prof. Dasco. Tenang, bekerja keras, tak butuh sorotan kamera, tapi jelas hasil kerjanya untuk Indonesia,” pungkas Revitriyoso.
GERAK 08 sendiri berharap langkah Presiden Prabowo Subianto yang didukung penuh oleh Prof. Dasco ini segera diikuti dengan Keputusan Presiden yang resmi, agar persoalan empat pulau tidak kembali menjadi bara di masa depan.
Dengan tenangnya kembali Aceh, Indonesia mendapat pelajaran berharga: bahwa persatuan bangsa tidak lahir dari gegap gempita, tetapi dari kerja konsisten, komunikasi yang sabar, dan keberanian mengambil keputusan tepat di saat genting.
- Penulis: Redaksi