UNBAJA MAPALA-GEMPA, Gelar Diklatsar dan Penanaman Pohon di Gunung Pulosari
- account_circle David
- calendar_month 12 jam yang lalu

Foto: MAPALA, UNBAJA, GEMPA.
Harianterbit.id Serang – Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Gerakan Mahasiswa Pelestari Alam (GEMPA) Universitas Banten Jaya (UNBAJA) sukses melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (DIKLATSAR) ke-20 yang dirangkaikan dengan aksi penanaman pohon di kawasan Gunung Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada 3–13 Oktober 2025.
Kegiatan yang mengusung tema “Membentuk Generasi Tangguh, Berjiwa Sosial, dan Cinta Alam” ini menjadi momentum penting dalam proses kaderisasi anggota baru yang tidak hanya dilatih secara fisik, tetapi juga dibentuk secara mental, sosial, dan ekologis.
Ketua Umum MAPALA GEMPA UNBAJA, Irvan Petruk menjelaskan bahwa DIKLATSAR merupakan pondasi awal bagi calon anggota untuk memahami makna sejati menjadi pecinta alam.
“DIKLATSAR bukan hanya ajang melatih ketahanan tubuh, tetapi juga melatih kepekaan sosial dan tanggung jawab moral terhadap kelestarian alam. Seorang pecinta alam sejati harus memiliki kesadaran ekologis dan semangat sosial yang tinggi,” ujarnya.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta mendapatkan berbagai materi dasar kepecintaalaman seperti navigasi darat, mountaineering, survival, manajemen perjalanan, pertolongan pertama lapangan, serta konservasi lingkungan.
Selain itu, mereka juga diajak berdiskusi tentang krisis ekologis dan urgensi gerakan pelestarian alam di tengah ancaman alih fungsi lahan dan kerusakan ekosistem.
Sebagai wujud nyata dari komitmen menjaga kelestarian alam, kegiatan DIKLATSAR ditutup dengan aksi penanaman ratusan bibit pohon di lereng Gunung Pulosari. Penanaman ini menjadi simbol perlawanan terhadap degradasi lingkungan serta bentuk kepedulian mahasiswa terhadap keberlanjutan sumber daya alam lokal.
Ditempat sama, Perwakilan Anggota GEMPA, Idan Wildan yang turut hadir juga menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut.
“MAPALA GEMPA UNBAJA telah memberikan contoh nyata bahwa mahasiswa bukan hanya agen perubahan sosial, tetapi juga pelestari lingkungan yang konsisten dan berintegritas,” ujar Wildan.
Sementara itu, Abah Uwa Anggota Badan Kehormatan Gempa Menjelaskan Dengan berakhirnya kegiatan ini, MAPALA GEMPA UNBAJA menegaskan komitmennya untuk terus melahirkan kader-kader muda yang berkarakter, berjiwa sosial, dan memiliki kesadaran ekologis tinggi. Gunung, hutan, dan lingkungan bukan sekadar tempat berpetualang, tetapi ruang belajar dan bertumbuh bagi manusia untuk memahami harmoni kehidupan.
“Kami percaya bahwa mencintai alam adalah bentuk tertinggi dari mencintai kehidupan,” tutup Abah Uwa dengan penuh semangat.