Semangat Baru, Jaro Saepulloh Tunjukkan Nasionalisme di Ujung Kampung Gubugan Cibeureum
- account_circle Yusuf
- calendar_month Senin, 14 Jul 2025

Foto istimewa (Red)
Harianterbit.id Lebak – Di tengah hamparan sawah dan tiupan angin desa yang tenang, sebuah momen kecil namun sarat makna terjadi di Kampung Cidadap, Desa Gubugan Cibeureum, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak. Jaro Saepulloh atau yang akrab disapa Jaro Saep memimpin langsung prosesi penggantian bendera merah putih yang telah lusuh dan pudar warnanya, dengan bendera baru yang berkibar gagah di depan kantor desa.
Tindakan ini bukan sekadar rutinitas. Di tangan Jaro Saep, penggantian bendera menjadi simbol kebangkitan jiwa nasionalisme di tengah masyarakat desa. Tak ada upacara megah, tak ada kamera media besar, hanya ada wajah-wajah penuh harap warga yang menyaksikan merah putih kembali berkibar dengan gagah di langit desa mereka.
“Kalau benderanya lusuh, bagaimana semangat rakyat mau menyala? Merah putih ini bukan kain biasa, tapi lambang harga diri bangsa. Jangan pernah kita biarkan ia kusam, apalagi di tanah tempat kita berpijak dan beranak pinak,” ucap Jaro Saep dengan mata yang berkaca-kaca.
Dalam suasana yang sederhana, warga pun turut larut dalam keharuan. Beberapa ibu rumah tangga terlihat menunduk khidmat, anak-anak berdiri berjajar memperhatikan sang saka naik perlahan-lahan. Meski jauh dari pusat kekuasaan, nasionalisme tak pernah mati di desa ini. Ia hidup dalam tindakan-tindakan kecil, tapi penuh makna.
Aksi ini juga menjadi pengingat bagi semua bahwa cinta tanah air tidak hanya ditunjukkan dalam seremoni atau wacana elite, tapi lewat perbuatan nyata di akar rumput. Di desa-desa seperti Gubugan Cibeureum-lah, makna kebangsaan menemukan bentuknya yang paling tulus.
“Kami mungkin hanya orang desa, tapi cinta kami pada merah putih tak kalah dari siapapun. Kami ingin anak-anak kami tumbuh dengan semangat yang sama mencintai Indonesia, dari tempat mereka berpijak,” lanjut Jaro Saep, penuh keteguhan.
Langkah kecil ini menjadi besar karena ia menghidupkan kembali semangat gotong royong, kecintaan terhadap simbol negara, dan tekad untuk terus menjaga kehormatan bangsa, bahkan dari pelosok kampung yang jauh dari sorotan.
- Penulis: Yusuf