Adian Napitupulu Kritisi Tambang Ilegal di Kubar Kaltim, Rezim Prabowo Langsung Beri Atensi

Avatar of Redaksi
Adian Napitupulu Kritisi Tambang Ilegal di Kubar Kaltim, Rezim Prabowo Langsung Beri Atensi I Harian Terbit

Harianterbit.id BOGOR – Anggota DPR RI Komisi VII, Energi Riset dan Teknologi, Adian Napitupulu kembali menyuarakan keluhan masyarakat, kali ini terkait maraknya tambang ilegal yang beroperasi di Kutai Barat Kalimantan Timur.

Menurut Politisi PDI-P tersebut, Kutai Barat merupakan wilayah dengan operasi tambang – tambang ilegal yang paling banyak di Kalimantan Timur.

“Saya Adian Napitupulu mau sampaikan pesan pada pak Balil sebagai Menteri ESDM yang baru pak Bahlil saya saat ini ada di Kalimantan Timur saya mendapati banyak informasi mengenai tambang – tambang ilegal di Kalimantan Timur salah satunya di Kutai Barat” ungkap Adian Napitupulu.

Untuk itu Adian menantang Menteri ESDM yang baru yakni Bahlil Lahadalia untuk menutup bahkan mengusut aktor – aktor dibalik beroprasinya tambang – tambang ilegal di Kutai Barat Kalimantan Timur.

“disini waktunya pak Bahlil diuji, berani tidak menutup, mengusut semua yang terkait dengan tambang – tambang ilegal ini? Ditunggu kinerjanya pak Bahlil, Merdeka!” tantang Adian Napitupulu.

Sementara itu, melansir detiksatu Hasyim Joyohadikusumo adik dari Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapan jika keluhan Adian Napitupulu bakal mendapat atensi dari pemerintahan Prabowo Subianto.

Apa yang dikeluhkan Politisi PDI P, Adian Napitupulu harus di tindak lanjuti, Terkait Tambang Ilegal di Kalimantan Timur.

Seperti diketahui Aktivitas tambang ilegal kembali menggila di Kutai Barat Kalimantan Timur, yang biasa disebut dengan istilah tambang koridor.

Tambang jenis ini biasanya beraksi di kawasan area yang terimpit dua perizinan. Jaraknya, bisa beberapa meter hingga ratusan meter dengan hanya mengambil layer batu bara lapisan atas saja.

Aktor tambang ilegal kerap berdalih sebagai pemberdayaan warga. Untuk meminimalkan protes biasanya melibatkan warga sekitar menjadi bagian dari aktivitas pertambangan ilegal tersebut.

banner 325x300
Ikuti kami di Google News