Mahasiswa KKN dan Lorong Ijo Hadirkan 5 Program: Kuatkan Komunitas Bantaran Lewat Media, Organisasi, dan Edukasi Antar Generasi

Harianterbit.id Jakarta – Selama bulan Juli tahun 2025, Komunitas Lorong Ijo bersama mahasiswa Kelompok 09 FBD KOMPAK 2025 telah menjalani lima program kerja kolaboratif di Desa Pakiskembar. Kolaborasi ini bertujuan untuk membangun komunitas yang komunikatif, terorganisir, dan berdaya lingkungan.

Program Kerja Layar Lorong: Suara Ijo dari Bantaran oleh Nyoman Kania Cipta Dewani (Ilmu Komunikasi ‘23) mengedepankan pentingnya mendokumentasikan aktivitas merawat lingkungan melalui YouTube. Program ini mengusung semangat “dari lorong, oleh warga, untuk semua” dan ditujukan sebagai media edukasi dan dokumentasi jangka panjang.

Sementara itu, MANARA: Mengelola Arah, Menata Ragam oleh Dyandra Natha Nararya (Ilmu Politik ‘22) menyasar penguatan struktur internal komunitas melalui pelatihan manajemen organisasi, perencanaan kegiatan, serta strategi kolaborasi yang inklusif dan berkelanjutan bagi Pokdakan.

Kemudian, Tabur Kata, Pelihara Suara oleh Arista Damayanti (Psikologi ‘23), membangun komunikasi partisipatif berbasis Teori Keadilan Organisasi. Fokusnya adalah menciptakan budaya kerja yang adil dan kolektif di tubuh organisasi seperti Pokdakan.

Melalui Revivegram, Laily Aisyaning Rahma P. (Ilmu Komunikasi ‘23) mengedepankan upaya pengotimalan Instagram Lorong Ijo sebagai wadah visual yang edukatif dan menarik, lengkap dengan pelatihan desain konten dan buku saku digital.

Berikutnya, Pelatihan Editing Video CapCut oleh Diva Lapirsa Ayu Nayla (Hubungan Internasional ‘23) memberikan bekal teknis bagi anggota komunitas untuk mengelola dokumentasi video secara mandiri, kreatif, dan berkelanjutan.

Terakhir, Suara Hijau Lorong Ijo oleh Nadira Auralia Azahra (Ilmu Komunikasi ‘23) menghadirkan newsletter komunitas yang memuat berita, artikel, dan konten visual sebagai media publikasi hijau yang informatif bagi warga dan pembaca luas.

Kelima program kerja ini diharapkan tidak hanya sekadar menjadi proyek sementara, melainkan benih awal dari perubahan yang ditanam bersama. Melalui kolaborasi yang melibatkan berbagai generasi, ada harapan bahwa nilai-nilai gotong royong, keberlanjutan, dan partisipasi aktif warga dapat terus tumbuh dan mengakar kuat.