Focus Grup Discussion: Menuju Perguruan Tinggi Negeri Papua Barat Daya
- account_circle Abdullah
- calendar_month 1 jam yang lalu

Keterangan foto: Foto plt Sekda kabupaten tamrauw yosep yewen.
Harianterbit.id Sorong – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Menuju PTN yang Inklusif, Adaptif, dan Berdaya Saing.” Kegiatan ini menjadi langkah awal penting menuju pendirian perguruan tinggi negeri (PTN) pertama di Provinsi Papua Barat Daya. kegiatan ini di laksanakan di salahsatu hotel di kota sorong, Jum’at (7/11/2025).
FGD tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh lintas suku, perwakilan masyarakat adat dari lima kabupaten dan satu kota di Papua Barat Daya, serta elemen masyarakat lainnya. Kehadiran para tokoh lintas elemen ini mencerminkan semangat kebersamaan untuk membangun pendidikan tinggi yang mampu menjawab kebutuhan daerah dan masyarakat Papua Barat Daya.
Selain itu, turut hadir pula anggota DPR Papua Barat Daya, Ketua DPR Kabupaten Maybrat, serta perwakilan dari pemerintah kabupaten dan kota se-Papua Barat Daya. Kehadiran unsur legislatif dan eksekutif ini menunjukkan dukungan politik dan administratif terhadap rencana pendirian PTN di wilayah termuda di Indonesia tersebut.
Mewakili Pemerintah Kabupaten Tambrauw, Plt. Sekretaris Daerah, Yosep Yewen, menyampaikan bahwa pendirian universitas negeri di Papua Barat Daya merupakan langkah maju yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah ini.

Menurut Yosep, sebagai provinsi termuda di Indonesia, Papua Barat Daya harus mempersiapkan generasi muda yang unggul melalui pendidikan tinggi.
“Kita harus membangun sumber daya manusia untuk kemajuan di tanah Papua, khususnya di Papua Barat Daya,” ujarnya dalam kesempatan tersebut.
Lebih lanjut, Yosep Yewen menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Tambrauw sangat mendukung pendirian perguruan tinggi negeri ini.
Ia berharap universitas yang akan berdiri nantinya memiliki fakultas dan jurusan yang lengkap, sehingga anak-anak Papua Barat Daya tidak perlu lagi keluar daerah untuk melanjutkan studi sesuai minat dan bakat mereka.
“Kami berharap ke depan fakultas dan jurusan yang dibuka dapat mengakomodasi semua pilihan anak-anak kita sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing,” tambahnya.
Dengan demikian, akses pendidikan tinggi akan semakin mudah dijangkau oleh masyarakat.
Namun, Yosep juga menyoroti tantangan utama yang dihadapi, yakni persoalan pembiayaan. Menurutnya, pembangunan dan operasional sebuah perguruan tinggi negeri memerlukan dukungan anggaran yang besar dari berbagai pihak.
Untuk itu, ia mengajak seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Papua Barat Daya agar saling bergandengan tangan mendukung terwujudnya universitas negeri ini.
“Mari kita bersatu, karena pendidikan adalah investasi masa depan. Jangan takut berinvestasi di bidang pendidikan,” tegasnya.
Kegiatan FGD ini menjadi wadah strategis untuk menyatukan visi dan misi seluruh pemangku kepentingan di Papua Barat Daya dalam mewujudkan universitas negeri yang benar-benar inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Selain pembahasan konsep pendirian PTN, forum ini juga membahas potensi kerja sama antara Universitas Cenderawasih dengan pemerintah daerah, khususnya dalam pengembangan kurikulum berbasis potensi lokal dan kebutuhan daerah.
Dengan terselenggaranya FGD ini, diharapkan rencana pendirian perguruan tinggi negeri di Papua Barat Daya dapat segera terwujud, sehingga generasi muda di wilayah ini memiliki akses yang lebih luas terhadap pendidikan tinggi berkualitas tanpa harus meninggalkan tanah kelahirannya.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Papua Barat Daya siap sejajar dengan daerah lain di Indonesia dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, serta berkarakter kebangsaan yang kuat.
- Penulis: Abdullah