Kurangnya PJU Jadi Celah Aksi Kriminal, KUMALA Desak Kapolres dan Dishub Lebak Bertindak Cepat
- account_circle David
- calendar_month 6 jam yang lalu

Foto/Dok: KUMALA Pw Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Harianterbit.id Banten – Minimnya penerangan jalan umum (PJU) di jalur Cileles–Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, Banten, kembali disorot publik setelah dua kasus pembegalan terjadi beruntun di kawasan Curah Em dan Cikareo dalam dua hari terakhir. Jalur ini dikenal sebagai salah satu akses vital penghubung antar kecamatan di Lebak bagian selatan, namun kondisinya gelap gulita pada malam hari.
Ketua AMP KUMALA Pengurus Wilayah Rangkasbitung, Arin, menilai lemahnya perhatian pemerintah terhadap fasilitas penerangan telah membuka ruang bagi meningkatnya aksi kriminal.
“Warga setiap malam melewati jalur ini dengan rasa takut. Penerangan hampir tidak ada, jalan sepi, dan aparat jarang patroli. Ini sudah bukan kelalaian biasa, tapi ancaman keselamatan publik,” ujar Arin di Rangkasbitung, Selasa (14/10/2025).
Menurut Arin, kondisi ini sudah lama dikeluhkan warga, namun belum ditindaklanjuti serius oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Lebak. Jalur tersebut semestinya menjadi prioritas karena menghubungkan wilayah pertanian, perdagangan, dan pemukiman padat.
AMP KUMALA meminta Dishub segera melakukan pendataan dan pemasangan PJU di titik-titik gelap serta berkoordinasi dengan kepolisian untuk memperkuat patroli malam.
“Kami minta tindakan nyata. Jangan menunggu anggaran baru sementara warga terus jadi korban,” tegas Arin.
Selain itu, AMP KUMALA juga mendorong Polres Lebak dan Polsek Cileles serta Gunung Kencana menambah personel patroli di jam-jam rawan. Menurut mereka, kehadiran polisi di lapangan dapat memberi efek jera bagi pelaku kejahatan sekaligus menumbuhkan rasa aman bagi masyarakat.
Beberapa warga mengaku kini menghindari jalur itu pada malam hari.
“Kalau sudah lewat jam delapan malam, lebih baik muter jauh lewat jalur alternatif. Di sana gelap total,” kata Rohman, warga Cileles, kepada wartawan.
Kondisi jalan tanpa penerangan ini juga kerap menjadi keluhan pengendara yang melintas antar kabupaten. Berdasarkan pantauan AMP KUMALA, terdapat lebih dari 15 titik gelap di sepanjang jalur Cileles–Gunung Kencana yang berpotensi menjadi lokasi kejahatan.
Pengamat kebijakan publik di Banten, Rudi Setiawan, menilai kasus ini mencerminkan lemahnya pengawasan daerah terhadap infrastruktur dasar.
“Keamanan publik bukan hanya soal polisi, tapi juga soal tata kelola anggaran dan perencanaan yang berpihak pada keselamatan warga,” ujarnya.
Arin menegaskan AMP KUMALA akan terus menekan Pemkab Lebak agar segera mengambil langkah konkret.
“Kalau dalam dua minggu tidak ada perubahan, kami akan turun langsung bersama masyarakat. Ini bukan ancaman, tapi panggilan nurani,” katanya.
“Lampu jalan bukan sekadar fasilitas penerangan, tapi benteng pertama melawan kejahatan di malam hari,” imbuhnya