Jerry Massie: Timnas Kalah karena Blunder Pemain Liga 1, Patrick Kluivert Harus Evaluasi Total
- account_circle David
- calendar_month 3 jam yang lalu

Foto: Jerry Massie
Harianterbit.id Jakarta — Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menilai kekalahan timnas Indonesia dari Arab Saudi disebabkan oleh kesalahan mendasar para pemain Liga 1 dan keputusan taktis pelatih Patrick Kluivert yang dinilainya tidak tepat.
Menurut Jerry, titik lemah terlihat jelas pada Yance Sayuri yang melakukan pelanggaran menarik kaos pemain Arab Saudi.
“Dan anehnya lagi, pelatih menempatkan Yance di posisi right back, padahal posisi itu idealnya diisi Sandy Walsh atau Kevin Diks,” ujar Jerry, Sabtu (11/10).
Ia juga menyoroti performa Marc Klok yang membuat lini tengah Indonesia tidak berfungsi maksimal.
“Dua pemain Liga 1, Marc Klok dan Yance Sayuri, jadi titik lemah. Permainan di lapangan tengah jadi amburadul tanpa kendali,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jerry menilai keputusan Kluivert menurunkan Beckham Putra sebagai starter adalah blunder besar.
“Posturnya kecil, body balance lemah, dan tak kuat duel udara. Mungkin lawan Filipina atau Thailand masih bisa, tapi melawan Arab Saudi jelas kewalahan,” katanya.
Jerry menyayangkan keputusan pelatih mencoret Nathan Tjoe-A-On yang sedang tampil konsisten bersama klub Willem II.
“Dia enam kali berturut-turut jadi starter dan selalu dapat rating di atas 7. Tapi justru tidak dimainkan,” ujarnya.
Meski demikian, Jerry optimistis timnas akan tampil lebih baik saat menghadapi Irak. Ia memperkirakan beberapa pemain akan diganti.
“Marc Klok, Beckham Putra, Yance Sayuri, Ramadhan Sananta, Yakob Sayuri, dan Egy Maulana Vikri kemungkinan besar dicoret. Sandy Walsh akan kembali ke posisi bek kanan, sementara Thom Haye akan dimainkan sejak awal,” jelasnya.
Soal strategi, Jerry memprediksi Kluivert akan tetap menerapkan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1.
“Kalau pakai 4-3-3, susunannya bisa Calvin Verdonk, Jay Idzes, Kevin Diks, Sandy Walsh di belakang; Dean James, Joey Pelupessy, dan Thom Haye di tengah; lalu Ragnar Oratmangoen, Ole Romeny, dan Miliano Jonathan di depan,” urainya.
Jerry juga memprediksi skor kemenangan Indonesia melawan Irak.
“Saya jagokan Garuda menang 2-1, kalau tidak 1-0 atau bahkan 2-0. Tapi syaratnya, tim harus disiplin, kuat man to man marking dan zona marking, serta hindari blunder yang memicu penalti,” tegasnya.
Ia menutup analisanya dengan saran taktis: “Indonesia harus bermain ofensif sejak babak pertama. Terapkan pola total football ala Belanda yang dikombinasikan dengan gaya kick and rush Inggris.”
Jadi, head to head Indonesia lawan tim-tim dari Arab lumayan bagus pernah mengalahkan Arab Saudi 2-0 dan menahan imbang 1-1, menang atas juara teluk Bahrain 1-0. Tapi kalau lawan tim Asia Timur kita kelabakan conton Jepang menggulung 4-0 dan 6-0, Australia 5-1. Hanya kita menang 8-0 atas tim lemah Taiwan.
Pada intinta peluang lolos tetap ada. Bola itu bulat, keajaiban bisa datang seperti Manchester United sudah tertinggal 1 gol di injury time atas Bayern Muenchen di final piala Champions 1998 tapi MU berhasil membalikan keuunggulan 2-1.
Ini menjadi pelajaran semua tim bisa lolos. Siapa sangka Maroko juara 3 piala dunia lalu. Memang bola itu bulat.