Perkemahan Nusantara Ala Presiden Joko Widodo

Avatar of Redaksi
Perkemahan Nusantara Ala Presiden Joko Widodo I Harian Terbit

HARIANTERBIT.ID JAKARTA – Musisi legendaris Indonesia Koes Ploes, pernah menciptakan sebuah lagu dengan syair seperti ini.

“Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu.
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman…”

Begitulah kondisi tanah air di Indonesia yang begitu kaya, subur, makmur, apapun yang menjadi kebutuhan manusia mudah ditemui. Bahkan jika boleh dibilang, Tuhan telah meletakkan secuil syurga dibumi dengan nama Nusantara.

Hal ini mungkin yang menjadi isnpirasi Presiden Joko Widodo untuk memulai pembangunan Ibukota baru di Pulau Kalimantan, yang sebelumnya berada di Pulau Jawa tepatnya di Jakarta.

Menyatukan tanah dan air dari Sabang sampai Merauke, merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo bersama para Gubernur dari 34 provinsi dan beberapa mentri. Kegiatan tersebut dilaksanakan di titik nol calon ibukota baru yang kini dinamakan Nusantara.

Uniknya, kegiatan tersebut dilakukan dengan cara berkemah atau mendirikan tenda ditengah hutan yang pastinya sudah disiapkan segala sesuatunya agar kegiatan berjalan lancar. Dari sini kita bisa melihat bahwa aktifitas Presiden sebagai mantan anggota Mapala tidak hilang hingga kini meski telah menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Baca juga : Kapolri Turun Langsung ke Pasar Pastikan Stok Minyak Goreng Untuk Warga Aman

Terlepas dari reaksi beberapa kelompok yang kontra atas kegiatan yang dilakukan untuk mengawali ibukota baru, hal ini menjadi moment yang sangat bersejarah. Bayangkan, puluhan atau ratusan tahun kedepan, generasi nanti akan membaca sejarah terkait awal pembangunan Ibukota Nusantara dengan cara yang berbeda.

Bisa dibilang, Presiden Joko Widodo sangat mengedepankan sisi antropologi, dimana ritual penyatuan tanah dan air se-Indonesia dimaksudkan untuk memberi pesan yang sangat dalam dan perencanaan yang panjang serta pandangan jauh kedepan. Ini bukan soal politik klenik atau apapun yang berbau syirik, melainkan tentang sebuah harapan kedamaian yang diterjemahkan sedemikian rupa dengan melalui pendekatan etnografik, hingga semua rakyat Indonesia dapat memahami, betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Presiden Joko Widodo saat ini tak ubahnya sedang membuat kunci persatuan dititik nol KM. Dimana jika generasi saat ini sudah tiada lagi, maka masih ada generasi berikut yang mengedepankan tanah dan air yang disatukan dilokasi Ibukota Nusantara, untuk menjauhi tindakan yang dapat memecah belah persatuan bangsa.

Selain itu, tanah dan air juga memiliki falsafah yang sangat tinggi dan penuh makna. Tanah bukan hanya sebagai tempat kita berpijak, tetapi juga merupakan sumber nutrisi untuk kehidupan, dimana kesejahteraan rakyat Indonesia selama ini berasal dari tanah yang dipijak. Dari tanah ini pula tumbuh berbagai tanaman yang dapat dikonsumsi setiap hari setiap hari oleh masyarakat Indonesia. Begitupun dengan air, dimana air bukan hanya sesuatu yang dapat menyejukkan dan sebagai pelepas dahaga, melainkan air adalah sumber ilmu yang dapat terus dipelajari oleh manusia. Dan kita sebaga rakyat Indonesia harus terus belajar bukan hanya untuk kemajuan bangsa melalui pendidikan yang berkeadilan bahkan kita juga harus belajar dari sejarah kelam yang pernah menjadi luka bagi perjalanan bernegara. Dari pelajaran itu sudah sepatutnya kita harus menjauh dari hal-hal yang rentan menciptakan luka baru bagi bangsa.

Palu sudah diketuk dan undang – undang tentang Ibukota Nusantara sudah disahkan. Kita semua berharap, jangan hanya karena sebuah kebencian kemudian menjadi penghambat perubahan kearah kemajuan. Jangan pernah pungkiri, bahwa pemindahan ibukota pernah menjadi mimpi para pemimpin sebelumnya. Dan kini dimulai dari sebuah perkemahan nusantara yang sederhana, Presiden Joko Widodo sedang mewujudkan bukan hanya mimpi para pendahulunya, tetapi juga mimpi indah rakyat Indonesia.

Satriano Alvetris

banner 325x300
Ikuti kami di Google News