Menyala, Mahasiswa Protes Jelang 100 hari Kerja Zakiyah-Najib Belum Nyata
- account_circle David
- calendar_month Minggu, 31 Agt 2025

Foto: Mahasiswa Gelar aksi Menuju 100 hari Kerja Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Serang, Minggu (31/8/2025).
Harianterbit.id Serang – Menjelang genap 100 hari kinerja Bupati Ratu Zakiyah dan Wakil Bupati Najib Hamas, puluhan Mahasiswa mulai dari HMI MPO Serang Raya, Aliansi Mahasiswa Kabupaten Serang, Forum Aktivis Serang Raya yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Mahasiswa Rakyat, menggelar aksi unjuk rasa di depan pendopo Bupati Kabupaten Serang, Banten, Minggu (31/8/2025).
Aksi ini digelar sebagai bentuk kritik terhadap kepemimpinan daerah yang dinilai gagal mewujudkan visi “Kabupaten Serang Bahagia”.
Dalam aksinya, massa membawa poster dan spanduk bertuliskan kritik terhadap pemerintah daerah. Mereka menilai bahwa saat ini, Kabupaten Serang masih dipenuhi persoalan mendasar mulai dari infrastruktur, pelayanan publik, hingga masalah sosial dan ekonomi.
Sementara itu, Idan Wildan Koordinator Aliansi Mahasiswa Menyebut, Kabupaten Serang bahagia hanyalah mimpi belaka, menurutnya, pemerintah hanya sibuk pencitraan, tanpa kerja nyata untuk rakyat.
“Menjelang 100 hari kerja bupati dan wakilnya, Rakyat masih di penuhi Persoalan, Kabupaten Serang bahagia hanyalah mimpi belaka, sementara ini pemerintah hanya sibuk pencitraan, kerja nyata belum ada,” kata Wildan dalam orasinya
Lalu Mereka, (Mahasiswa-red) membawa sejumlah tuntutan. Adapun tuntutan yang disuarakan diantaranya:
1. Hentikan dan evaluasi Proyek PLTS Desa Luwuk, Gunung Sari.
2. Tutup seluruh Tempat Hiburan Malam (THM) yang masih beroperasi.
3. Segera atasi krisis pengangguran dengan membuka lapangan kerja.
4. Berikan kepastian skema bantuan dan pinjaman untuk masyarakat.
5. Bangun dan perluas sarana pengelolaan sampah.
6. Tindak tegas praktik pungli di pemerintahan desa.
7. Realisasikan pembangunan Gedung BPSDM Kabupaten Serang.
8. Hentikan sidak gimmick di rumah sakit dan lakukan pembenahan pelayanan kesehatan.
9. Wujudkan keterbukaan informasi publik.
10. Tutup dan sidak tambang-tambang ilegal di kabupaten Serang
Dalam kesempatan sama, datang dari Ketua HMI MPO cabang serang raya, Jamal. Ia mendesak pemerintah untuk Evaluasi 100 Hari kerja.
Menurut Jamal, 100 hari pertama kepemimpinan seharusnya menjadi momentum membuktikan komitmen kerja nyata. Namun, yang terjadi justru masyarakat disuguhi gimmick, pencitraan, dan program tidak jelas.
“Jika 100 hari saja sudah gagal menjawab persoalan rakyat, bagaimana nasib lima tahun ke depan? Pemerintah harus serius mengevaluasi dan menjawab tuntutan ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, Aksi tersebut berlangsung damai dengan kawalan aparat kepolisian.
Kemudian, ditempat sama, Rifki Koordinator Forum Aktivis Mahasiswa Serang juga menegaskan akan terus mengawal dan melakukan aksi lanjutan pada tanggal 3 September jika tuntutan mereka tidak diindahkan.
“Kami, Mahasiswa akan terus kawal kerja nyata dari pemerintah kabupaten serang, lalu, jika tuntutan kami tidak di indahkan, saya bakal adakan aksi lanjutan di tanggal tiga September nanti.” ujarnya