Opini  

Krisis Moneter Indonesia 1998

Avatar of Redaksi
Krisis Moneter Indonesia 1998

HARIANTERBIT.ID – Indonesia merupakan salah satu economic powerhouse di Asia Tenggara. Peran Indonesia di perekonomian global juga tidak sembarangan, bahkan Indonesia juga tergabung ke G20, organisasi yang dimana isinya 20 negara dengan ekonomi maju di dunia.

Walaupun nilai mata uang atau tingkat kesejahteraan Indonesia tidak seperti tetangganya, Malaysia, Indonesia diprediksi akan menjadi penyaing kekuatan ekonomi di Asia Pasifik. Akan tetapi krisis ekonomi merupakan masalah yang membayang-bayangi cita-cita Indonesia sebagai penyaing kekuatan ekonomi Asia Pasifik seperti yang terjadi pada 27 tahun yang lalu, krismon 1997 dan krismon 1998.

Pada tahun 1997 hingga 1998 Indonesia mengalami krisis moneter yang menjadi salah satu Sejarah kelam yang pernah dialami oleh Indonesia. Anjlok nya nilai tukar rupiah dengan dollar amerika serikat menjadi penyebab kemerosotan pada sektor ekonomi bahkan pada sistem perbankan.

Krisis moneter ini juga menyebabkan inflasi yang tak terkendali hingga masyarakat kesulitan membeli sembako yang harganya melonjak tinggi. Peristiwa ini berlangsung cukup lama yang puncaknya terjadi pada tahun 1998 sehingga menyebabkan kacaunya keadaan ditambah situasi politik yang sedang memanas.

Dampak dari krisis ini cukup signifikan pada per ekonomian Indonesia. Seperti, naik nya harga bahan pokok, bangkrutnya berbagai Perusahaan, dan bank di Indonesia mengalami macet kredit. Hal ini lah yang memicu kekacauan di Indonesia pada tahun 1998, mahasiswa melakukan demo besar-besaran untuk menuntut presiden Soeharto turun dari jabatannya.

Aksi protes ini menimbulkan kekacauan dan pertumpahan darah antara aparat, warga dan mahasiswa. Kemarahan masyarakat juga mengakibatkan penjarahan barang besar-besaran. Krisis ini juga menyebabkan para investor asing melepaskan modal pada perusahaan dalam negeri karena anjloknya nilai tukar rupiah.

Kekacauan ekonomi Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti sistem devisa yang bebas tanpa pengawasan yang memadai sehingga nilai rupiah konvertibel, masyarakat bebas membuka rekening valas untuk luar dan dalam negeri, Perusahaan tidak dapat membayar utang jatuh tempo dan bunganya, anjloknya nilai mata uang Rupiah pada dolar Amerika Serikat dan membuat nilainya terlalu tinggi.

Meningkatnya utang luar negeri karena sistem bank di Indonesia yang lemah dan situasi politik pada tahun itu juga menjadi penyebab krisis ekonomi di Indonesia. Sehingga pada 21 Mei 1998, kemarahan masyarakat yang tak terbendung, pertumpahan darah dan penjarahan dimana mana membuat Soeharto turun dari jabatannya karena tuntutan dari masyarakat Indonesia.

Keadaan krisis moneter ini menurut saya adalah hal yang dapat dijadikan pelajaran bagi Indonesia. Pada saat itu Indonesia merupakan negara berkembang yang ekonominya terbilang belum cukup stabil di setiap daerahnya. Maka dari itu, Indonesia harus mempelajari bagaimana cara mencegah ataupun mengatasi akan masalah ekonomi yang terjadi agar rakyat tetap sejahtera dan makmur. Mengurangi inflasi yang terjadi, mencegah kenaikan harga pokok adalah hal yang sangat penting untuk menjaga negaranya dari masalah ekonomi.

banner 325x300
Ikuti kami di Google News