Harianterbit.id, Pandeglang, – Kelompok KKN 52 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengadakan rangkaian kegiatan edukasi mengenai pencegahan bullying di SDN Nembol 3, Kecamatan Mandalawangi, pada tanggal 24, 25, dan 26 Juli 2024. Kegiatan ini ditujukan untuk siswa kelas 4, 5, dan 6, dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta memberikan keterampilan dalam menghadapi dan mencegah bullying.
Selama tiga hari pertama, mahasiswa KKN 52 menyelenggarakan sesi edukasi interaktif yang melibatkan diskusi, permainan, dan role-play. Siswa diberikan pemahaman tentang dampak negatif bullying serta strategi untuk menghadapinya dan melaporkannya. Kegiatan ini dirancang untuk membantu siswa merasa lebih percaya diri dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mencegah serta menangani kasus bullying di lingkungan mereka.
Puncak dari kegiatan ini dilaksanakan pada 2 Agustus 2024 dengan acara kreasi seni dan perlombaan puisi serta pidato bertema “Stop Bullying.” Para siswa menunjukkan kreativitas mereka melalui berbagai karya seni yang mengangkat pesan pencegahan bullying, serta berkompetisi dalam perlombaan puisi dan pidato untuk menyampaikan ide dan solusi mereka dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih positif dan aman.
Acara puncak ini disambut dengan antusias oleh siswa dan mendapatkan apresiasi tinggi dari pihak sekolah. Kepala SDN Nembol 3, Bapak Hendra, menyampaikan penghargaan atas inisiatif mahasiswa KKN 52.
“Kegiatan ini telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya bullying dan cara-cara mencegahnya. Kami berterima kasih atas kontribusi yang telah diberikan oleh mahasiswa KKN 52,” ungkap Ibu eutik.
Mahasiswa KKN 52 juga merasa kegiatan ini memberikan pengalaman yang berharga. “Kami berharap edukasi ini dapat memberikan dampak yang berkelanjutan dan membantu siswa untuk lebih memahami pentingnya menghentikan bullying. Melihat antusiasme mereka dalam acara puncak sangat memotivasi kami,” ujar salah satu anggota KKN, Lafiana hikmawati
Melalui kegiatan ini, diharapkan SDN Nembol 3 dapat menjadi contoh sekolah yang bebas dari bullying, dan siswa-siswa dapat menerapkan pelajaran yang diperoleh untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan mendukung. (Dj)
