DPKP Rilis 1.809 Hektare Lahan Pertanian Di Pandeglang Terdampak El-nino Di 12 Kecamatan

Avatar of Redaksi
DPKP Rilis 1.809 Hektare Lahan Pertanian Di Pandeglang Terdampak El-nino Di 12 Kecamatan I Harian Terbit

HARIANTERBIT.ID (PANDEGLANG) – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang merilis terdapat 1.809 hektar (Ha) lahan pertanian di 12 kecamatan Kabupaten Pandeglang sudah terdampak kekeringan akibat adanya fenomena el-nino.

Dari total lahan pertanian terdampak, yang sudah pulih setelah dilakukan intervensi seluas 538 ha. atau kurang lebih sebesar 30 persen lahan pertanian terdampak sudah mulai terairi kembali.

Dengan demikian, sampai dengan awal bulan September ini masih terdapat lahan pertanian di Kabupaten Pandeglang yang mengalami kekeringan seluas 1.271 ha. dengan perincian 259 ha. (20%) terdampak ringan, 555 ha. (44%) terdampak sedang, serta 457 ha. (36%) terdampak berat.

Hal tersebut disampaikan Kepala DPKP Pandeglang Dr. Nasir, SP., MBA., MP melalui pesan tertulis, Jumat (08/09/2023).

Terkait dengan itu, PKP Pandeglang memastikan kesiapan tenaga pendamping petani di lapangan yakni petugas PPL dan pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT), Sarana produksi (Saprodi), Alat mesin pertanian (Alsintan), Sarana pengendalian organisme pengganggu tumbuhan untuk penanganan Dampak Perubahan lklim (DPI), dan penanganan panen serta pasar.

BACA JUGA:Pemkab Pandeglang Bantu Petani Bawang Merah Kecamatan Panimbang Mengatasi Kekeringan

DPKP Pandeglang juga telah menyiapkan layanan informasi dan pelaporan bagi masyarakat, petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani dengan lahan pertanian mengalami kekeringan akibat dampak perubahan iklim (el-nino) dan memerlukan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (POPT) dapat menghubungi Call Center WhatsApp 0813-8284-3566 a.n. Tb. Asep Mahpudin selaku pejabat fungsional pengawas POPT Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang.

Nasir mengungkapkan, Pemkab Pandeglang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta stakeholders terkait telah melakukan upaya antisipasi dampak el-nino diantaranya yakni melalui petugas penyuluhan pertanian lapangan (PPL) telah melakukan gerakan percepatan tanam dan memaksimalkan capaian target luas tanam pada musim tanam (MT) April-September 2023 yang telah ditetapkan dengan menyusun rencana target tanam April-September 2023.

“Mengoptimalkan pemanfaatan lahan tadah hujan untuk percepatan pertanaman padi pada daerah yang curah hujannya masih cukup tinggi, untuk memaksimalkan pertanaman pangan khususnya padi dengan menggunakan Alsintan hand traktor roda dua dan roda empat. Memanfaatkan benih insitu untuk memenuhi kebutuhan benih di wilayah masing-masing serta memastikan ketersediaan benih toleran kekeringan dan tahan organisme pengganngu tumbuhan endemis,” katanya.

BACA JUGA:Antisipasi El-Nino, Kementan Sigap Salurkan Bantuan Pompanisasi Air untuk Petani Pandeglang

Nasir menegaskan, seluruh jajaran DPKP Pandeglang, Petugas PPL, Petugas POPT, terus melakukan koordinasi dengan stakeholder kabupaten yang terkait, Dinas Pertanian Provinsi Banten dan Kementerian Pertanian untuk terus melakukan Identifikasi lokasi-lokasi yang berpotensi terdampak kekeringan, agar dapat segera ditindaklanjuti dan ditanggulangi permalasahannya sesuai kebutuhan di lapangan.

“Kami juga sudah mengajukan usulan kepada berbagai pihak berupa bantuan benih seluas 16.000 ha. dengan peruntukan untuk jadwal tanam Agustus 1.000 ha. sudah terealisasi pada jadwal tanam September 4.000 ha. dan masih tersisa benih seluas 12.000 ha. yang akan direalisasikan di Oktober 2023,” ungkapnya.

Selain itu dirinya berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah Alsintan dengan pengajuan bantuan sebanyak 126 unit sumur pantek untuk 21 kecamatan, melakukan peminjaman 2 unit pompa air ke Dinas Pertanian Provinsi Banten, serta pengerahan 20 unit pompa air milik Pemkab Pandeglang.

Dia menyebut, Pemkab Pandeglang melalui DPKP Pandeglang telah melakukan kolaborasi dengan Perusahaan Air Minum (Perumdam) Tirta Berkah dan Bank Indonesia untuk mengairi lahan bawang merah seluas 10 ha. di Desa Panimbang Jaya Kecamatan Panimbang. “Bantuan yang diberikan berupa pemberian air sebanyak 5 kontainer pada Rabu dan Kamis 6 – 7 September 2023,” imbuhnya.
Nasir mengklaim berbagai bantuan sudah diterima para petani diantaranya oleh Tim Kementerian Pertanian yang dipimpin Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan saat melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) dalam rangka antisipasi el-nino di 3 kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Carita, Angsana, dan Cikeusik ;pada Senin (4/9/2023) awal pekan kemarin.

“Berdasarkan hasil monev tersebut telah dilakukan pemberian bantuan pompanisasi pada Poktan Pelopor 1 seluas 15 ha. Dan Poktan Pelopor 2 seluas 20 ha. di Desa Sukarame Kecamatan Carita. Untuk Kecamatan Angsana mendapat bantuan 4 titik sumur pantek dan 2 unit pinjaman pompanisasi dari Distan Banten. Untuk Kecamatan Cikeusik mendapat bantuan penanganan el-nino seluas 600 ha. dari Provinsi Banten. Sementara itu, untuk Kecamatan Bojong ada bantuan kegiatan sumur dalam 2 unit untuk 2 Kelompok yakni Poktan Naha Bakti 2 di Desa Mekarsari dan Desa Gereduk yakni Poktan Saluyu Raksa Tani,” katanya menjelaskan.

Dilain pihak, dirinya mendorong para petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani menjadi anggota Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) serta secara aktif memanfaatkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disediakan pemerintah dalam upaya peningkatan hasil dan produktivitas pertanian di Kabupaten Pandeglangh.

“Saat ini target AUTP Kabupaten Pandeglang mencapai 1800 ha. dengan 564 ha. telah menyelesaikan proses pendaftaran dan sisanya masih menunggu proses pendaftaran,” jelasnya.

Nasir menyatakan, pihaknya bertekad akan terus mengawal predikat sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional di Provinsi Banten dengan menjaga kondusifitas kondisi pertanaman padi di Kabupaten Pandeglang.

“Saat ini luas lahan baku sawah di Kabupaten Pandeglang ditarget seluas 52.640 ha. Sampai dengan bulan Juli 2023 luas tanam padi telah mencapai 80.250 ha. adapun luas panen padi mencapai 104.075 ha,” demikian disampaikan Kepala DPKP Pandeglang. (Asep WE)***

banner 325x300
Ikuti kami di Google News