Uun Junandar : Sekolah Lapang Metode Penyuluhan Efektif Tingkatkan Hasil Pertanian

Avatar of Redaksi
Uun Junandar : Sekolah Lapang Metode Penyuluhan Efektif Tingkatkan Hasil Pertanian I Harian Terbit

HARIANTERBIT.ID (CIBALIUNG) – Peningkatan produktivitas utamanya bukan semata persoalan ketersediaan pupuk, pestisida, bibit, alsintan atau saprodi lainnya, tetapi ada di metode penyuluhan pertanian, dengan tenaga utamanya adalah penyuluh.

Oleh karena itu pemilihan metode penyuluhan yang tepat dalam penyuluhan pertanian akan sangat membantu mempercepat proses adopsi inovasi baru.
Salah satu metode penyuluhan yang saat ini digencarkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang yakni Sekolah Lapang (SL).
Menurut Sekretaris DPKP Pandeglang, Uun Junandar, SP., MM sekolah lapang sudah teruji sebagai salah satu metode penyuluhan yang sangat efektif untuk meningkatkan hasil dan produktivitas pertanian.
“Dalam kegiatan sekolah lapang gabungan kelompok tani atau kelompok tani ini para petani dipandu untuk menemukan terkait masalah pertanian dan didiskusikan dengan petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) sebagai pendamping kegiatan SL,” ujar Sekretaris DPKP Pandeglang usai mendampingi Kepala DPKP Pandeglang membuka sekolah lapang tematik pertanian organik di Desa Cibaliung, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Jumat (25/08/2023).
Kegiatan sekolah lapang ini, kata Uun Junandar sudah dilaksanakan di 35 kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
“Peserta kegiatan SL adalah perwakilan para petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani, kelompok tani, petani setempat, dimana dalam kepesertaannya terlibat juga kelompok wanita tani (KWT) atau petani perempuan,” katanya.

Pendampingan kegiatan SL ini, lanjut Uun, dilakukan oleh para penyuluh pertanian BPP kecamatan setempat, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), unsur aparatur desa, Muspika setempat dengan nara sumber dari DPKP Pandeglang.
“Metode SL ini mempercepat dan mempermudah penyampaian materi dalam pelaksanaan penyuluhan, meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan dalam pelaksanaan penyuluhan serta mempercepat proses adopsi inovasi pertanian,” imbuhnya.
Dijelaskan, kegiatan sekolah lapang yang dilakukan meliputi pendampingan dan pengawalan oleh penyuluh dalam penerapan teknologi yang direkomendasikan seperti praktik pembuatan dan penggunaan biosaka, pemilihan varietas unggul bersertifikat, pengolahan tanah, pemupukan berimbang, teknologi tanam jajar legowo dan pengendalian hama terpadu sehingga diperoleh produksi dan produktivitas yang tinggi.
“SL ini merupakan metode penyuluhan pertanian yang dilakukan dengan cara peragaan. Kegiatan demonstrasi dilakukan dengan maksud agar memperlihatkan suatu inovasi baru atau pembaharuan teknologi kepada petani secara nyata atau konkret,” jelasnya.

Melalui kegiatan praktik langsung di lapangan, tambah Uun, peserta SL dalam hal ini petani diajarkan mengenai keterampilan sekaligus diberikan contoh cara kerja teknologi dengan adanya inovasi baru termasuk keunggulannya untuk menyempurnakan cara lama yang selama ini sudah diterapkan oleh petani
“Kegiatan SL ini mempertunjukkan suatu cara kerja baru atau suatu cara lama tetapi dilakukan dengan lebih baik, misalnya bagaimana cara pembuatan pupuk organik, biosaka, menanam padi menurut sistem jajar Legowo dan praktik-praktik pertanian yang baik lainnya,” tandas Uun.
Sementara itu, Kepala DPKP Pandeglang Dr. Nasir, SP., MBA., MP mengatakan, pelaksanaan Sekolah Lapang yang tersebar di 35 wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) kecamatan melibatkan 7.000 petani di Kabupaten Pandeglang.
“Kegiatan ini dimaksudkan agar petani dapat meningkatkan ilmu dan keterampilannya untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang bersumber dari kearifan lokal sehingga menghadapi dampak el-nino atau kemarau panjang tetap mampu menyediakan pangan,” katanya.
Terpisah, Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita mengapresiasi para pahlawan pangan yang terus berjuang dalam meningkatkan produktivitas pertanian melalui sekolah lapang pembuatan hingga teknik pengaplikasian Elisitor Biosaka.
Kehadiran inovasi ini sejalan dengan semangat para petani di Pandeglang yang sangat produktif dalam pengolahan lahan dan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi secara berkelanjutan.
“Kami bangga kepada petani yang tiada hari tanpa tanam, dan mengoptimalkan lahan tidur sehingga pandeglang berkontribusi ditingkat provinsi dan nasional,” ujar Irna di Pandeglang, Minggu (27/8/2023). (Asep WE)***

banner 325x300
Ikuti kami di Google News