HARIANTERBIT.ID, LEBAK – Sejumlah pengendara, warga Kabupaten Lebak berteriak meminta tolong kepada Pemerintah Kabupaten Lebak juga Provinsi Banten, mengeluhkan limbah pasir PT. Adnis di Kampung Warung gunung, Desa Panyaungan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, yang mana lumpur milik perusahaan tersebut menyebar di jalanan bahkan menutup jalan. Warga mengaku khawatir ada korban kecelakaan akibat limbah pasir tersebut.
“Kami khawatir, akibat lumpur atau limbah galian pasir ini akan menelan korban jiwa. Untuk itu, kami minta pemerintah segera tindak jangan terkesan tutup mata,”ungkap Andi salah satu warga pengguna jalan, Sabtu (19/3/2022).
Andi mengaku setiap melintas di Jalan tersebut, lumpur yang diduga akibat aktivitas galian pasir PT. Adnis tersebut dirinya hampir terjatuh beberapa kali karena jalan tersebut menjadi licin.
“Akibat aktivitas galian pasir itu, saya sering hampir terjatuh. Kami khawatir warga terjatuh saat melintas, masa harus menunggu korban baru pemerintah menutup, bahaya itu pak,”katanya.
Pengguna jalan termasuk warga yang berdekatan sudah merasa resah terhadap PT ADNIS dan membuat khawatir pengguna jalan yang jelas tertutup lumpur dan pasir tumpahan dari tambang PT ADNIS tersebut.
Kata Andi, melihat masih berjalannya aktivitas yang menghawatirkan warga, pemerintah dinilai terkesan tutup mata dan sama sekali sampai saat ini belum ada tindakan. Padahal, kata dia, jelas-jelas jalan tersebut bukan jalan poros Desa tetapi jalan Nasional mungkin sudah bukan rahasia lagi.
“Kalo pemerintah hanya diam dan tidak ada tindakan dan sama sekali tidak di gubris mungkin kami atas nama warga akan membuat tindakan tegas berupa demo untuk menutup dan mengusir agar tidak boleh usaha di wilayah kami”tegasnya
Ketika awak media mendatangi penanggung jawab perusahaan atau PT. Adnis Ivan membenarkan bahwa lumpur itu akibat aktivitas perusahaannya.
“Betul pak, saya sedang berusahaa untuk membersihkan jalan tersebut di karenakan saat ini masih musim hujan, kami masih mencari solusi agar tidak turun material lumpur dan pasir yang tebawa air ke jalan. Mudah mudahan dalam waktu dekat ini kami atas nama perusahaan akan segera memperbaikinya,”katanya.
Menyikapi hal itu, Ika aktivis Lebak Selatan mengatakan jika pihak pemerintah menutup mata pihaknya dari kalangan aktifis siap turun kejalan untuk mengadakan demontrasi terhadap perusahaan PT. Adnis tersebut.
“Demi kselamatan orang banyak dan kami sebagai pengguna jalan sangat mengeluhkan atas oknum perusahaan yang tidak memikirkan kondisi jalan dan keselamatan pengguna jalan. Hanya saja kami sangat menyayangkan kepada pihak pemerintah yang terkesan membiarkan oknum perusahaan itu tetap berjalan,”katanya.
(*RM/ RED)