HARIANTERBIT.ID(Pandeglang) – Kualifikasi pendidikan Strata Satu (S1) di Kabupaten Pandeglang terbilang masih minim, oleh sebab itu untuk meningkatkan kualifikasi Pendidikan, Kabupaten Pandeglang membuka beasiswa Program Kurangi Mahasiswa Putus Sekolah (Prokampus) bekerjasama dengan Universitas Terbuka (UT).
“Kurang lebih baru 4% kualifikasi pendidikan S1 di Pandeglang, kami harap Prokampus ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Pandeglang”, demikian dikatakan Bupati Pandeglang Irna Narulita saat launching penerimaan calon mahasiswa baru Prokampus di Sohibul Barokah, Jum’at (3/2/2023).
Beasiswa prokampus ini dibiayai oleh Corporet Social Responsibility (CSR) Kabupaten Pandeglang untuk 100 mahasiswa angkatan pertama yang bekerjasama dengan UT.
“Anak – anakku belajar yang tekun, semangat, karena uang yang kita gunakan merupakan APBD yang merupakan uang rakyat, kita gunakan untuk peningkatan kualitas pendidikan”, ujarnya.
Tidak dipungkiri, dikatakan Irna, untuk meningkatkan Indeks Prestasi Manusia (IPM) didominasi dari kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) diantaranya kualitas pendidikan.
“Indeks Pembangunan manusia kita kurang lebih diangka 6,5 %, indek ini berkaitan dengan pendidikan, kami ingin mengangkat harkat dan derajat agar masyarakat kami punya daya saing”, pungkasnya.
Rektor UT Serang Prof Dr. Ojat Darojat mengatkan, ini kesempatan besar bagi warga Pandeglang dan bagi pihak UT mendapatkan amanah membina anak bangsa yang ada di Pandeglang.
“Pemkab sudah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menempuh pendidikan strata satu dengan gratis. UT bisa berbagi akses pendidikan di Pandeglang itu luar biasa”, ujarnya.
Menurutnya, tujuan dari UT didirikan 38 tahun yang lalu adalah untuk menyelesaikan masalah akses pendidikan.
“Jadi UT di design bagaimana cara nya warga bangsa kita dipelosok semua nya harus dapat menikmati jasa perguruan tinggi”, pungkasnya.
Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dindikpora) Sutoto mengatakan, quota sebanyak 100 orang namun pendaftar lebih dari itu.
“Mereka yang daftar dari SMA, SMK, dan sederajat. Seleksi lebih ke administrasi, dan mereka semua berdomisili di Pandeglang”, ujar Toto.
Para calon mahasiswa saat ini diantara syaratnya mereka warga miskin dan tidak mampu. Selain itu, mereka harus menyanggupi untuk sampai lulus jangan sampai putus ditengah jalan.
“Kita prioritaskan warga tidak mampu yang ikut seleksi. Mereka harus membuat kesanggupan hingga selesai kuliah, jika tidak, maka ada konsekuensinya”, imbuhnya.
“Jika putus ditengah jalan harus ada pengembalian, dan apabila mereka tidak lulus tepat waktu, selanjutnya pembiayaan ditanggung sendiri. Untuk itu harus serius dalam kuliah ini jangan main -main”, sambungnya.**(Haeru &W.E)