Harianterbit.id Jakarta – Nama besar pengusaha Chaerul Mushonif sudah dikenal luas di kalangan para eksportir Jawa Tengah, Pria asal Jepara membuktikan kemampuannya melalui bisnis ekspor furniture dan sudah melewati berbagai tantangan.
Sekedar diketahui, saat ini, Chaerul Mushonif tinggal di Pondok Indah, Jakarta, dia memulai karir bisnisnya dengan menjadi Eo Musik, Setelah itu, ia kemudian memilih karirnya untuk menjadi pengusaha mebel Jepara dan langsung melanglang buana dari Singapore sampai ke Timur Tengah. Seiring dengan perjalanan karirnya yang moncer, Chaerul Mushonif tentu mendapatkan keuntungan dari bisnisnya yang dia jalankan.
Berangkat dari kesuksesan pertamanya itu, Chaerul Mushonif pun semakin percaya diri untuk membuat cara serupa di daerah-daerah lain. Kata Chaerul, dia mengadakan show sendiri di Medan dengan hasil yang luar biasa sampai-sampai tiket yang telah disediakan kehabisan.
‘’Sempat saya mengadakan acara pameran di Medan dan hasilnya memuasakan sampai-sampai tiket yang kita sediakan habis terjual tidak menyisakan stok. Bahkan kehabisan,’’ ucap Charul Mushonif, Sabtu (24/2/2024)
Selanjutnya kata Chaerul, dia telah menyadari bahwa pasar di Indonesia memasuki kejenuhan dan kemudian ia melirik pasar lain. Dia membuat konsep dan bergerak untuk membuat konser di luar negeri seperti Brunei Darussalam dan Malaysia.
“Di negara-negara tetangga ini, bisa dikategorikan cukup sukses karena penggemar artis Indoneisa juga saat itu cukup banyak. Setelah itu, saya memutuskan untu kembali lagi ke Indonesia dan situasi sudah berubah,’’ ucap Chairul.
“Saat pulang ke Indonesia banyak Perusahaan-perushaan rokok besar yang menggelar konser serupa dengan gratis. Ya sudah bisis sata laku lagi. Sampai pada tahun 1987 saya memutuskan untuk meninggalkan bisnis ini dan kembalike jepara,’’ sebut Chaerul lagi.
Chaerul menyebut, pada masa itu, bisnis mebel di Jepara sedang naik daun. Para pengagum furniture ukuran kayu dari semua kalangan banyak yang berburu mebel jepara. Kata Chaerul, Jepara menjadi pusat mebel kayu jati terkemuka di saat krisis yang terjadi pada tahun 1998, Dimana harga pasar melejit sampai naik harga dolar diangka Rp 20 ribu.
“Saat saya kembali ke Jepara, itu perkembangan bisnis mebel sangat luar biasa. Di kampung itu sampai ada istilah perang dolar karena umumnya buyer yang datang ke Jepara berasal dari luar negeri, Nah, saat itu saya dikasih saran oleh teman untuk terjun ke bisnis mebeldengan cara jemput bola saja, jangan menunggu bola. Alasannya, karena jaringan bisnis saya sebelumnya sudah ada,’’ cerita Chaerul.
“Kalau saya tidak meramaikan pasar mebel jati, katanya sangat rugi karena sangat ngehits pada saat itu. Bayangkan saja, betapa besarnya pasar mebel kala itu, dalam sehari bisa ada 250 kontainer yang keluar dari Jepara, itu terjadi setiap hari. Tentu dengan jumlah tersebut, perputaran uang yang didapatkan sangatlah besar,’’ tambah Chaerul.
Meski demikian, Chaerul menuturkan, bisnis furniture itu tak semudah seperti yang ia ceritakan. Kata Chaerul, tentu ada proses jatuh bangun yang mesti dihadapi. Kuncinya, konsisten dan mengambil hikmah dalam setiap kegagalan.
“Saya sudah alami tahapan dari informal jadi pengusaha kecil, pengusaha menengah, pengusaha besar, jadi konglomerat. Alhamdulillah semua nggak selancar seperti cerita yang saya ungkapkan. Prosesnya pasti ada, proses jatuh bangun,” paparnyarnya.
Nama Chaerul Mushonif juga sempat banyak diusulkan untuk maju pada Pilkada November 2024 menjadi bakal calon Bupati Jepara. Mereka yang mendorong agar Chaerul Mushonif terjun ke politik yaitu mulai dari kalangan, pengusaha, kader partai, pejabat ASN yang bekerja di lingkup Pemda, Aktivis, Akademisi dan pengamat yang menginginkan dia maju menjadi calon Bupati Jepara. (Rozi)