Harianterbit.id Mataram – Para pecinta ikan hias koi pulau Lombok tentu tidak asing lagi dengan Koi Lombok disingkat dengan KOILO organisasi yang dibentuk pada tahun 2010 bertransformasi menyempurnakan diri mereka dengan alasan tertentu.
Menurut Salim Pujianto yang saat ini menjabat sebagai ketua periode 2022-2023 kami membentuk organisasi ini sebagai wadah bagi para penghoby agar terarah dan sebagai media silaturahmi antar penghobi yang ada di Provinsi nusa Tenggara Barat karena melihat permintaan koi di Lombok semakin tinggi.
Koilo merupakan penyempurnaan dari komunitas Bumi Gora Koi Club (BGKC) yang telah terbentuk Tahun 2010. Dalam perjalanannya nama BGKC kurang dikenal diluar pulau Lombok karena tidak mewakili nama wilayah sehingga dirubah menjadi Lombok Koi Club ( LKC ). Melihat antusian para penghoby yang makin hari kian akhirnya LKC berubah nama menjadi Keluarga Penghobi Koi Lombok ( KOILO ) pada tanggal 15 April 2018 dan telah terdaftar sebagai anggota di Asosiasi Pecinta Koi Indonesia ( APKI )sebagai penaung di pusat.
Titik tekan perubahan konsep tersebut adalah menyatukan pehobi koi dalam satu wadah yang lebih mempererat emosiaonal yaitu “keluarga” dengan menumbuhkan rasa ketulusan cinta, kepekaan kepedulian dan ketulusan berbagisehingga menjadikan motto Koilo adalah Loving, Caring, Sharing.
Hari ini kami sengaja mengumpulkan beberapa pengurus guna membahas internal organisasi serta meresafle kembali kepengurusan yang sudah lama fakum sejak tahun 2019, lalu membentuk kepengurusan baru agar organisasi KOILO lebih dikenal lagi serta mendorong anggota untuk membangun kemandirian ekonomi tutur Salim
Hasil hari ini akan kami share ke grup yang kami kelola agar anggota yang lain tahu perubahan mulai dari ad/art sampai kepengurusan yang baru kami resmikan hari ini. Turut hadir juga beberapa pemilik farm yang ada di pulau Lombok mulai dari kabupaten Lombok timur, Lombok tengah, sumbawa dan Lombok utara.
