Opini  

Ketika Bupati Pandeglang Irna Narulita Dimyati Beradu Akting

Avatar of Redaksi
Ketika Bupati Pandeglang Irna Narulita Dimyati Beradu Akting

HARIANTERBIT.ID (PANDEGLANG) – Media sosial memiliki potensi menjadi media penyampaian komunikasi informasi dan edukasi (KIE) terkait kesehatan masyarakat untuk menarik sasaran.

Penggunaan media sosial sebagai media komunikasi sangat penting, karena media sosial memiliki jangkauan yang meliputi skala khalayak kecil hingga khalayak global. Media sosial juga relatif lebih mudah digunakan karena tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus.
Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita saat ini cukup aktif menggunakan sejumlah platform media social seperti Instagram, Facebook, Tiktok, Twitter maupun Youtube. Hal tersebut dapat dilihat dari keaktifan memposting berbagai aktifitasnya sebagai kepala daerah kepada masyarakat melalui akun media sosialnya.
Dalam banyak postingannya, Bupati Irna menggunakan gaya bahasa cenderung non formal dan disertai dengan campuran bahasa khas daerah (sunda) serta video yang kadang menghibur.

Salah satu videonya yang keren adalah ketika bupati beradu acting dengan salah seorang kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam sebuah kegiatan Orientasi Pelatihan Teknis Kader TPK dalam rangka percepatan stunting di Kabupaten Pandeglang yang dilaksanakan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) setempat.
Kenapa keren? Karena dalam videonya, Irna Narulita menggunakan gaya bahasa yang merakyat disertai dengan campuran bahasa khas daerah (sunda) serta videonya sangat menghibur.
Ketika Bupati adu Acting merupakan serial pendek ‘cegah stunting’ dengan pendekatan humor yang diposting akun youtube Irna Narulita Dimyati pada 12 Agustus 2023.

Dalam videonya yang berdurasi sekitar 2 menit 14 detik tersebut dikisahkan Bupati Pandeglang berperan sebagai orang tua yang memiliki anak stunting beradu akting bersama salah satu kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) ibu Misnah dari Desa Katumbiri Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang, tentang bagaimana sosialisasi penanganan pencegahan stunting saat sosialisasi di lapangan.
Intinya, stunting atau pertumbuhan terhambat pada anak balitq (bawah lima tahun) karena kurang asupan gizi atau gizi buruk adalah masalah serius yang berdampak jangka panjang terhadap kesehatan kecerdasan dan tumbuh kembang anak.

Menurut Irna Narulita, kesehatan, kecerdasan dan tumbuh kembang anak.adalah dimana masa emas mereka harus mendapatkan asupan gizi yang lengkap sempurna dan cinta kasih anggota keluarga melalui pola asuh yang baik, pola makan yang sehat dan sanitasi lingkungan yang sehat.

“Kita semua sepakat bahwa setiap anak memiliki potensi yang luar biasa, dan kita memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan mewujudkan masa depan generasi pandeglang sehat cerdas berkarakter,” demikian penjelasan dalam deskripsi videonya istri anggota DPR RI Achmad Dimyati Natakusumah ini. (Asep WE)***

banner 325x300
Ikuti kami di Google News