Menulis Sebuah Kebenaran

Falsafah Got (Comberan)

Ditulis Oleh : Satriano Al Vetris. Manta Aktifis 98 dan CEO Mata Tunas 17

HARIANTERBIT.ID JAKARTA – Got atau yang juga kita kenal dengan comberan, adalah genangan air kotor hasil buangan air limbah rumah tangga, seperti buangan air dari kamar mandi dan dapur. Air comberan juga identik dengan air yang kotor, keruh dan bau serta tempat berkembang biaknya nyamuk. Dimana kemudian kata comberan ini juga menjadi kiasan untuk memaki orang yang berperilaku nista atau berkata buruk. seperti “dasar manusia comberan”.

Got memang dijadikan sebagai tempat pembuangan limbah, namun tidak semua limbah harus dibuang, karena ada juga jenis limbah yang masih bisa digunakan. Limbah yang dibuang kedalam got adalah limbah yang sudah tidak dapat digunakan lagi, maka itu got adalah tempatnya. Dan kita bayangkan, jika ada pejabat di negeri ini ada yang rusak dan kotor, bahkan sudah tidak bisa diperbaiki lagi, maka alangkah baiknya jika pejabat tersebut dibuang ke got, karena hanya akan menjadi limbah dan penyakit yang merugikan.

Bukan hanya menjadi tempat kotoran, got juga menjadi tempat bersarangnya nyamuk. Dimana ada got tergenang, maka disitulah nyamuk bersarang. Kita tahu bahwa nyamuk adalah hewan kecil yang paling banyak membunuh manusia, dibandingkan hewan buas lainnya seperti buaya, singa, ular dan lain – lain. Itulah kenapa setiap warga yang bermukim agar selalu rajin melakukan kerja bakti, membersihkan got agar tidak menjadi sarang nyamuk yang menjadi penyebab merebaknya penyakit DBD.

Begitupun manusia yang juga bisa dikatakan lebih kejam daripada nyamuk Aides aigepty. Nyamuk masih bisa kita lawan menggunakan fogging, namun bagaimana dengan manusia yang berprilaku seperti nyamuk? Seperti manusia yang terbiasa menghisap manusia lainnya melalui anggaran rakyat yang diselewengkan, yang pasti sulit dilawan dengan pengasapan (Fogging), hingga banyak membunuh rakyat miskin.

Got yang tidak terurus juga akan mengendapkan limbah dan kotoran hingga pada saat hujan dapat menyebabkan genangan atau bahkan banjir. Lalu air hujan yang tergenang bercampur dengan penyakit yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Begitupun manusia, jika sudah terkontaminasi oleh penyakit radikalisme, maka akan menyebabkan iritasi kebangsaan, dimana pelaku justru lebih suka dengan ideologi dari luar dibandingkan dengan ideologi yang diciptakan oleh para pendiri bangsa ini. Yang pasti kaum radikalisme hanya akan menjadi penyakit ditengah masyarakat. Dengan kata lain, watak buruk yang dimilikinya hanya akan menjadi beban bagi masyarakat. Hal ini tak ubahnya seperti limbah yang cocok bertempat didalam got.

Jika memang ada ditengah-tengah kita yang seperti itu, mungkin kita hanya akan mengelus dada sambil berkata, “Oh my got…”

You might also like