Menulis Sebuah Kebenaran

Diduga Monopoli, GMNI Demo Kemenag Pandeglang

HARIANTERBIT.ID PANDEGLANG – Sekelompok mahasiwa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indoensia (GMNI) melakuka. aksi unjuk rasa di depan Kantor Kemenag Kabupaten Pandeglang dengan pengawalan ketat jajaran Polres Pandeglang, Rabu (02/06/21).

Para aksi melempari dengan tomat busuk, mereka menuding adanya dugaan monopoli proyek yang dilakukan pengusaha CV. Deshira Karya Utama dan oknum pejabat Kemenag Pandeglang, dalam pengerjaan rehabilitasi gedung kantor Kemenag Pandeglang yang menelan anggaran sebesar Rp 2,1 miliar.

Dalam aksinya, para mahasiswa melempari kantor Kemenag Pandeglang dengan tomat busuk sebagai simbol buruknya pejabat di Kemenag Pandeglang.

Salah seorang orator unjuk rasa, Yusuf Maulana mengatakan, bahwa Kemenag Pandeglang tidak sesuai nama dan motonya, karena diduga banyak praktik korupsi, khususnya dalam pelaksanaan proyek rehabilitasi gedung Kemenag tersebut.

“Proyek rehabilitasi gedung Kemenag Pandeglang yang anggarannya dari APBN itu, kami menduga ada “kongkalikong” antara pengusaha dan Kemenag Pandeglang,” ungkap Yusuf dalam orasinya.

Sedangkan Ketua GMNI Pandeglang, Tb. M.Afandi mengatakan, adanya dugaan kongkalikong rehabilitasi di Kemenag Pandeglang itu harus segera ditindak tegas oleh aparat penegak hukum.

“Kami juga mendesak agar KPK segera turun ke Pandeglang, untuk menyelidiki dan mengusut dugaan korupsi ditubuh Kemenag Pandeglang. Begitu juga Kejaksaan Negeri dan Polres Pandeglang jangan tutup mata,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Pandeglang, H Endang ketika dikonfirmasi dengan adanya aksi mahasiswa itu membantah tudingan para mahasiswa tersebut.”Tidak benar dan tidak ada yang namanya monopoli proyek di Kemenag Pandeglang. Karena semua proses pembangunan rehabilitasi gedung Kantor Kemenag Pandeglang sudah sesuai prosedur dan aturan yang ada.” tegas H. Endang (Den)

You might also like