Hukum  

Berdasarkan Hasil Visum, Tahanan TPPO Polres Pandeglang Tewas Gantung Diri Pakai Tali Karet Kolor Celana

Avatar of Redaksi
Berdasarkan Hasil Visum, Tahanan TPPO Polres Pandeglang Tewas Gantung Diri Pakai Tali Karet Kolor Celana I Harian Terbit

Polres Pandeglang melakukan press release di Polsek Panimbang terkait BC tersangka Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) siswi SMP yang ditemukan tewas di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Pandeglang pada Selasa (4/7/2023).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, BC ditemukan tewas,diduga oleh rekan tahanan yang lain pada pukul 06.00 WIB yang pada saat itu hendak ke WC (kamar mandi) lalu melaporkan kepada anggota piket yang berjaga.

Kasatreskrim Polres Pandeglang AKP Shilton mengatakan, bahwa berdasarkan pemeriksaan dari 15 orang saksi serta hasil bukti visum pemeriksaan forensik RSUD Berkah Pandeglang.

“Kita baru terima hasil visum dari rumah sakit tadi jadi kan setelah kejadian dilakukan visum, dari visum tadi kita gelar perkara dimana disitu berdasarkan dari pemeriksaan 15 orang saksi dan alat bukti visum,” katanya, Senin (10/7/2023).

Dikatakannya, berdasarkan hasil dari forensik RSUD Berkah Pandeglang bahwa ditemukannya luka lebam pada area leher BC (korban) luka itu yang identik kasus korban gantung diri.

“Sudah dijelaskan oleh ahli forensik kesimpulannya ada kepersesuain adanya luka lebam dan lecet dari sisi leher melingkari kiri bawah kedepan dan belakang, pola luka lebam itu memiliki ciri yang sesuai pada korban gantung diri,” kata Shilton.

Shilton melanjutkan, pihaknya melakukan press release  di Polsek Panimbang dikarenakan pihak keluarga baru selesai 7 hari atas meninggalnya korban (almarhum) sehingga pihaknya melakukan klarifikasi di wilayah kediamannya korban.

“Tadinya kita mau reales di Polres ya kan, nah cuman tadinya keluarga bisa ikut biar hadir reales menjelaskan sama keluarga, terus istrinya (ibu korban) lagi sakit jadi enggak bisa ikut karena disananya baru 7 hari, iya kita jemput bola karena ada hasil reales petunjuknya harus segera,” ujarnya.

Shilton menjelaskan, BC tewas dengan menggunakan tali karet kolor celana yang disambungkan lalu diikat pada ventilasi di ruang tahanan Polres Pandeglang.

“Iya tali celana ituloh kan ada karetnya tali itu yang disambung itu ada 4 karet kolor celana, kemudian tali tersebut diikat di ventilasi ruang tahanan,” jelasnya.

Sementara ayah kandung korban, Qosidin mengatakan, dirinya mengaku tidak adanya kejanggalan dalam peristiwa kematian BC, akan tetapi ada beberapa dari keluarga yang belum bisa menerima BC meninggal.

“Enggak di autopsi ya udah nasibnya lah, itu cuma ada lebam aja di lehernya yang penting mah anak saya itu diterima di sisi Allah iman islamnya. Ya sebagian menerima sebagian enggak ya namanya udah ajalnya bagi saya sebagai orangtuanya jangan berlarut-larut lah udah,” tandasnya.

Sebelumnya, diberitakan seorang tersangka kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berinisial BC (23) yang sempat kena marah Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini ditemukan tewas di ruang tahanan Polres Pandeglang. 

Diketahui BC ditangkap bersama temannya inisial AL pada 16 Juni 2023, karena menjadikan dua siswi SMP di Pandeglang sebagai pekerja seks komersial dibandrol Rp 300 ribu. 

Keluarga korban Agus mengungkapkan, korban BC ditemukan tewas di dalam tahanan Polres Pandeglang pada Selasa (4/7) diduga gantung diri. Namun ia merasa aneh atas tewasnya karena bunuh diri karena di dalam ruang tahanan tak ada benda atau alat yang bisa untuk melukai diri.

“Meninggal nya waktu hari Selasa, jadi anak saya itu ruangannya dibedakan sama temannya, kalau temannya itu aman dia. Kalau anak saya nangis terus dan disatukan sama tahanan yang radikal, isunya disana gantung diri kan di sel ventilasinya tertutup semua,” ungkapnya saat dihubungi salah seorang wartawan, Sabtu (8/7/2023).

Agus menjelaskan pada hari kejadian korban dinyatakan tewas, keluarga sempat membesuk korban, namun pihak kepolisian melarang keluarga untuk membesuknya. Ia mengatakan pihak kepolisian meminta keluarga untuk membesuk korban lagi pada hari Jumat.

“Nah Selasa mau besuk disitu banyak polisi, alasannya maaf Bu enggak bisa besuk dulu ada acara kunjungan dari Polda. Padahal hari itu juga (korban meninggal) suruh balik aja, anak itu udah dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.**(redaksi)

banner 325x300
Ikuti kami di Google News