Polri  

IJP Purn Sisno Adiwinoto Pengamat Kepolisian, Solidaritas Pandawa Lima

Avatar of Redaksi
IJP Purn Sisno Adiwinoto Pengamat Kepolisian, Solidaritas Pandawa Lima I Harian Terbit

HARIANTERBIT.ID

Jakarta – Lakon Wayang (gambaran)” Pandawa Boyong” yang diketengahkan pada pagelaran wayang orang ini, menyiratkan Soliditas Pandawa Lima, yang dimainkan oleh Panglima TNI, Kapolri, dan 3 Kepala Staf Angkatan : Darat, Laut, dan Udara.

Sepertinya dalam kisah wayang ini adalah gambaran untuk memperkokoh soliditas dan untuk mempersatukan , juga untuk mengingatkan agar kita tetap saling asih, asah dan asuh dalam suka duka ”malawan keangkara murkaan, kesewenang-wenangan, kedzholiman dan ketidak benaran serta ketidakadilan”, 21/01/2023.

Pagelaran wayang orang hanyalah ”Simbolis” Kebenaran yang diwakili oleh Pandawa Lima melawan Ketidakbenaran yang diwakili Korawa dengan  segala bentuk dan jenisnya.

Jadi hemat saya, pegelaran wayang orang dengan lakon Pandawa Boyong bukan hanya sekadar mengaktualisasi kan budaya bangsa berupa Tontonan yang sangat menarik, namun juga menyiratkan Tuntunan  pesan moral yang disampaikan bahwa di dalam menghadapi berbagai serangan, gangguan maupun ancaman terhadap Pertahanan dan Keamanan Negara, bahwa Panglima TNI, Kapolri, dan ketiga Kepala Staf Angkatan, menunjukan Solid dan Bersinergi satu dengan yang lainnya untuk menjaga dan memelihara Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia di bawah naungan falsafah Pancasila, UUD’45, Sang Saka Merah – Putih dan Bhineka Tunggal Ika, Wawasan Nusantara, Wawasan Kebangsaan serta “Wawasan Keamanan Nasional”.

Dan bagi Polri sudah semestinya ditambahkan dengan doktrin Tata Tentrem Kerta Raharja, pedoman hidup Tribrata dan pedoman kerja Catur Prasatya.

Bahwa, Kata kunci lakon wayang ini adalah  Bharata Yuda dan Boyong, bisa dimaknakan “perang oleh yang putih melawan yang hitam”, yang putih (yang baik dan benar) yang menang, kemudian Boyong siap pindah ke  IKN,Jayalah NKRI tercinta.

banner 325x300
Ikuti kami di Google News